(Al Habib Syeikh Sayyid Abdul Madjid Ma'roef RA Muallif Sholawat Wahidiyah)
Dalam pengejawantahan Al Quran terdapat banyak sekali kalimat yang Maha
Dasyat,sangat powerful, bahkan sangat kuat yang akan membuat kita
terdecak kagum. betapa dasyatnya kalimat-kalimat suci didalam Al Quran
itu. Dari semula Al Quran berjumlah 30 juz 114 Surat dan diawali dengan
surat Al Fatihah yaitu surat pembuka bagi ayat suci al-quran, inilah
inti sari dari Al Quran itu, kita harus tahu bahwa surat Al-Fatihah
melebihi semua surat yang lain. Kalau tidak, mengapa Al-Fatihah
dijadikan rukun dalam shalat ? Tidak sah shalat tanpa di dalamnya
Al-Fatihah. Berarti Al-Fatihah memang memiliki keutamaan. Salah satu
keutamaan Al-Fatihah terdapat pada awal suratnya yaitu kalimat "Bismillahirrahmanirrahim". dan benar inilah kalimat yang Maha Dasyat itu yaitu kalimat "Bismillahirrahmanirrahim".
Dalam pembahasan ini kita awali dengan kalimat Bismillahirrahmanirrahim. Dan kita mulai dengan kata Bismillah yang berarti itu menunjukkan asma yang agung yang berarti "Dengan menyebut asma Allah" dengan di ikuti kata selanjutnya Rahman dan Rahim yang berarti merujuk kepada sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang. Dengan arti lengkapnya "Bismillahirrahmanirrahim" Adalah "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."
Berarti ketika kita analisa dalam kalimat tersebut tidak ada kata
negatif sedikitpun dan semua yang terdapat dalam kalimat ini mengandung
kalimat yang positif. Kalimat inilah yang sebenarnya memancarkan kasih
sayang kepenjuru alam dan semua makhluk tanpa terkecuali terkena dampak
radiasi kalimat positif positif ini. Kalimat positif ini yang akan
selalu memancar tiada henti keseluruh pejuru alam, tanpa putus
sedikitpun.
Bagaimana tidak dengan sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang.
Sehingga seandainya ada induk kucing mempunyai anak dan induknya itu
mau mengasuh anaknya serta memberikan perlindungan dari bahaya yang akan
menerkam itu sebab karena sifat Kasih sayangnya, begitupula ketika kita
bisa berdiri tegak menghirup udara bebas tanpa pungutan biaya
sepeserpun dan mustahil tanpa sifat Maha PenyayangNya kita tidak
akan mungkin seberuntung orang yang orang matanyanya buta tidak diberi
kesempatan untuk membaca artikel ini. Tanpa sebab pancaran sifat kasih sayangnya
yang pasti kita tidak akan hidup di dunia ini. Dan masih banyak sekali
yang belum terpikirkan dan terlintas dibenak kita, bahkan keyakinanpun
itu juga termasuk suatu karunia dampak dari sifat Alloh Yang Maha Pengasih dan Yang Maha Penyayang.
Sungguh sangat banyak dan berlimpah sekali kasih sayangnya yang
diberikan kepada kita. Akan tetapi dengan kasih sayang yang diberikan
secara cuma-cuma kepada kita, pernahkan kita bersyukur kepadanya ? tak
terkecuali ujianpun adalah adalah suatu pengejawantahan kasih sayang
Tuhan yang diberikan kepada kita. Tuhan memberikan batasan kepada kita
agar tidak terlampau jauh terjebak dalam paham arus materialisme (cinta
dunia). Bagi orang yang sabar dan memiliki hikmah yang tinggi dia tidak
serta merta mencaci maki apa yang menimpa pada dirinya, dia terus selalu
positif thingking dan belajar menerima keadaaan yang terjadi pada
dirinya, dia tidak pernah mencaci maki Tuhan dengan segala keadaan dan
keterbatasan yang dihadapinya. Berpikir positif positif dan positif.
Sifat kasih sayang inilah yang senantiasa memancar dan mengarah disetiap
hati manusia, tidak perduli statusnya, golongan serta ras dari mana,
yang jelas sifat kasih sayang ini selalu akan meliputi hati manusia dan
makhluk diseluruh alam jagad raya ini. Dan tidak perduli manusia itu
memiliki sifat jahat maupun sifat baik tetap manusia masih mendapatkan
jatah sifat kasih sayang itu. Masih ingatkan pelajaran semasa di bangku
sekolah dasar menjelaskan tentang perkalian aljabar apapun angkanya
apabila positif bertemu dengan positif maka hasil yang didapat adalah
angka positif, begitupula sebaliknya angka berapapun yang bernilai
negatif apabila dikalikan dengan angka positif maka yang di dapat adalah
nilai negatif dari sebuah angka itu sendiri. Maka alangkah ironinya
sifat kasih sayang yang positif itu diterima dengan hati negatif atau
hati yang jahat, berapapun kita lantunkan kalimat "Bismillahirrahmanirrahim"
yang maha dasyat itu di bibir kita, seribu kali bahkan sampai ratusan
ribu kali apabila diterima dengan hati yang negatif kalimat yang maha
daysat itu tidak ada kekuatan sama sekali walaupun kita tergolong ahli ibadah
sekalipun, karena jalur yang kita tempuh sudah terputus dengan sifat
negatif kita. Akan tetapi walaupun kita bukan termasuk orang ahli ibadah
akan tetapi apabila hati si penerima itu bersih dari sifat negatif maka
pada saat dia berucap dengan kalimat yang maha dasyat tersebut
menimbulkan efek yang maha dasyat pula.
Maka
mutlaklah apabila manusia ingin mendapatkan pancaran kalimat positif
ini harus diimbangi dengan receiver positif juga maka akan mendapatkan
hasil pancaran yang sangat bagus dan memuaskan. maih ingatkan dalam
postingan sebelumnya ( Tuhan adalah Hati! ) ada sebuah yang dilakukan oleh ilmuwan jepang yang dibukukan didalam buku The Hidden Message In Water oleh Dr.Masaru Emoto
tentang keajaiban dari kalimat positif ini bisa menimbulkan efek yang
sangat luar biasa bahkan dalam percobaannya beliau mecoba memberikan
rangsangan kalimat postif kedalam air dan apa yang terjadi air yang
molekulnya biasa seketika berubah menjadi molekul molekul yang sangat
menakjubkan.
Itu hanya dengan kalimat positif, apalagi dengan kalimat yang maha
dasyat ini dibarengi dengan jiwa yang positif juga. Betapa dasyatnya
efek yang akan terjadi ? tidak akan menutup kemungkinan dengan kalimat
yang maha dasyat ini dunia yang senantiasa mencekam dengan segala
kerisauan dampak isyu global warming serta akibat terserangnya penyakit
krisis mental yang melanda umat masyarakat diseluruh dunia akan musnah
dengan kalimat yang agung dan Maha Dasyat ini. Sehingga tidak menutup
kemungkinan dunia yang mencekam dengan ke egoisan dan keangkuhan dari
para pemimpin diseluruh dunia ini, dan yang baru saja kita ketahui
betapa ganasnya bangsa Israel menghacurkan umat muslim dipalestina, akan
bersatu dan berdamai tanpa adanya suatu perselisihan. Penulis
membayangkan betapa eloknya indahnya sebuah kebersamaan,betapa indah
hati manusia yang memiliki sifat Kasih Sayang. Dan penulis berharap
terutama dari golongan islam, kristen, hindu, budha, maupun atheis
sekalipun, bahkan organisasi Wahidiyah tidak ada suatu perpecahan dan
permusuhan sehingga tercapailah moto "Tidak Pandang Bulu" dengan misi Wahidiyah "Satu Hati" untuk menuju lari kembali kepada Alloh (Fafirru Ilalloh).
Maka inilah fungsi wahidiyah mengapa di siarkan ke seluruh penjuru alam
jagat dunia ini. Dan alangkah ironinya apabila orang-orang memegang ilmu
wahidiyah masih tertancap ion-ion negatif (merasa benar sendiri)
sehingga mengakibatkan antara satu pengamal dengan yang lain saling
bersebrangan, saling bermusuhan, saling hujat menghujat, saling hasut
menghasud, dan saling fitnah menfitnah. Awas lagi-lagi bendera "AKU" berkibar.
No comments:
Post a Comment