ketika kita di hadapkan pada kenyataan untuk" berharap" pada saat bersamaan jg kita di hadapkan jg pada kenyataan "cemas dalam memenuhi setiap harapan-harapan kita"
Harapan untuk mendapat sesuatu adalah fitrah dan kecemasan untuk mendapatkan nya jg fitrah
Agama mengajarkan kita untuk senantiasa "berharap" akan sesuatu yg baik,tetapi sekaligus di ikuti dg ikhtiar yg sungguh-sungguh untuk mendapatkan nya...
lalu baru mengambil langkah tawaqal sebagai upaya mengatasi rasa cemas yg menghantui jiwa..
sebab pada hakekatnya Allah azawajallalah yg mengatur kehidupan ini baik kebaikan ataupun hal yg buruk...
maka kepada nyalah kita "berpasrah"
berharap yg di sertai usaha yg sungguh-sungguh,sbb tanpa usaha maka sia-sia dan hanya Angan-angan KOSONG......
usaha tanpa berharap juga adalah "OMONG KOSONG"
hanya sj sikap tulus dalam setiap usaha atau sikap yg tidak mengharapkan hasil kerja yg nyata di YAUMIL ULA(di dunia yg dg kehidupan pendek nya)atau semata2 mengharap ridho Allah yakni menggapai kebahagian di YAUMIL AKHIR itulah yg terpenting yg di ajarkan agama kepada kita...
oleh karna itu bagi orang yg ingin bekerja dahulu sedangkan hasilnya terserah Allah adalah sepenuhnya benar dalam kaca mata agama.....
cara berfikir seperti itu akan mengurangi dampak "kecemasan"yg tumbuh dalam diri manusia yg tidak siap menerima keputusan Allah..
dan orang2 yg cemas dalam menerima keputusan Allah dan cendrung tidak berkenan menjalankan keputusan Allah di sebabkan oleh rasa tidak tulusnya dalam berusaha atau boleh jadi orang tersebut tidak pernah berusaha secara sungguh2 tetapi menginginkan hasil yg maksimal yg mendorong orang tersebut selalu di hadapkan dalam posisi dilimatis."harap-harap cemas" berharap hasil banyak namun kerjanya tidak semaksimal mungkin...
akhirnya orang tersebut bekerja di bawah kontrol hawa nafsunya bukan akal budi nya.......
kontrol akal-budi secara alami akan membawa orang tersebut kepada PINTU PENGHARAPAN yg paling utuh tentang masa depan kehidupan nya,tanpa meninggalkan secercah kecemasan yg menempel di wajah nya,
sbb ia selalu melawan kontrol hawa nafsu secara ceroboh yg mudah menguasai dir nya..
dg satu kesadaran akan sabda Allah:"janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Allah memperbaikinya,dan berdoalah dg penuh "harap"sesungguhnya rahmat Allah itu dekat kepada orang2 yg berbuat baik"(QS.7:56)
Sahabat-sahabat ku.............
tulisan ini sy buat mutlak untuk dir sy sendir yg selalu melakukan sesuatu tanpa mngontrol nya dg akal dan budi dan hanya berharap hasil nyata sebagai cermin buruknya sikap saya yg senantiasa tergesa-gesa,dan selalu ingin mendapatkan sesuatu yg ringan dan mudah dg hasil yg berlimpah.........
semoga setelah ini kita di beri kekuatan akal-budi untuk selalu berharap kepada Nya sehingga mampu mngontrol hawa nafsu yg menyeret kita pada tangga "kecemasan tiada akhir"
No comments:
Post a Comment