Saturday 23 April 2011

Meraih Ilmu Yang Bermanfaat

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan Pencipta Alam semesta dan kesudahan yang baik itu hanya bagi orang-orang yang bertaqwa. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi-Nya; Muhammad Saw, dan kepada semua keluarganya.

Salah seorang murid yang cerdas telah menekuni ilmu pada gurunya Hujjatul Islam Abu Hamid Al-Ghazali, rahimahullah. Murid tersebut mendampingi Beliau untuk menuntut berbagai cabang ilmu sehingga menguasai detil-detil berbagai ilmu yang dimiliki gurunya. Demikian juga halnya dia berhasil menerapkan berbagai sifat mulia dalam dirinya.

Pada suatu hari terfikir olehnya tetang kondisi dirinya sambil bertanya dalam hati : Aku telah belajar berbagai ilmu dan telah menghabiskan masa mudaku untuk menuntut ilmu. Sekarang aku harus mengetahui ilmu yang mana yang akan bermanfaat bagi diriku di masa yang akan datang dan yang akan menghiburku di akhirat kelak dan ilmu mana saja yang tidak bermanfaat agar aku tinggalkan.

Aku teringat sabda Rasul Saw.: (اللهم إني أعوذ بك من علم لا ينفع)Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat. (HR. Imam Muslim dan lainnya).

Pemikiran seperti itu terus mengggoda hati dan perasaan murid tersebut sampai ia memutuskan untuk menulis surat kepada gurunya yakni, Abu Hamid Al-Ghazali yang lazim dikenal dengan Imam Al-Ghazali dengan tujuan meminta pendapat dan nasehat serta doa Beliau..

Kendati buku-buku Beliau seperti Ihya’ Ulumuddin dan lainnya telah menjawab berbagai pertanyaanku, namun aku ingin guruku menuliskan dalam beberapa lembaran kertas agar dapat aku simpan dan aku amalkan sepanjang hidupku, insya Allah, ucapnya dalam hati.

Setelah mebaca surat tersebut, Imam Al-Ghazali menulis surat kepada muridnya sebagai berikut:

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Ketahuilah wahai anakku yang tercinta dan mulia… Semoga Allah menganugerahkan kepadamu umur panjang dalam ketaatan pada-Nya dan membimbingmu di jalan para kekasih-Nya.

Sesungguhnya lembaran nasehat yang berharga itu adalah yang dinukil dari mutiara Risalah Rasul Saw. Jika nasehat tersebut sudah sampai ke padamu, maka untuk apalagi kamu memerlukan nasehatku? Jika belum sampai kepadamu, maka katakanlah padaku : Apa saja yang engkau peroleh selama bertahun-tahun itu?